sebuah catatan kehidupan

catatan seorang gadis pecinta katak

Sabtu, 06 Juli 2013

Bersamamu... #Vansya


Dibawah terang rembulan revan menjemputku,, dengan kemeja kotak-kotak hijau dan helm power ranger hitamnyanya ia muncul dari balik gelapnya jalanan yang kira-kira lebarnya cukup untuk dua mobil berjajar.. sementara itu di bawah remang lampu jalanan berwarna oranye aku sudah menunggunya dengan helm ranger pink yang aku jinjing..
Belum pernah aku merasakan perasaan yang seperti ini setelah kesekian kalinya kami jalan bersama,, entah karena aku senang,, takut,, cemas,, atau apalah itu. Namun kalli ini ada hal lain yang aku rasakan ketika melihat wajahnya..

“loh kamu uda nunggu aku sya?” setengah kaget ia bertanya kepadaku

“ah, engga kok van, aku baru aja nyampe kok, aku takut chat kamu yang pending ke aku” sambil tersenyum jawabku.

“oh, aku pikir kamu uda daritadi, jalanan macet banget tadi, yaduhhh,, makanya aku lama,, yuk naik”

“mau kemana kita van?” tanyaku sembari melangkahkan kaki untuk menaiki motor revan

“kamu suka ngopi? Kita ke kedai kopi aja ya” jawab revan sembari menarik gas di tangan kanannya

“hmm, ayukk van”

Selama perjalanan menuju kedai kopi,, tidak banyak perbincangan yang kami buat,, kami hanya terdiam dan menikmati suasana jakarta yang setiap harinya tidak pernah lelah dari kemacetan. Di tengah perjalanan kami, kurasakan tangan revan menggapai lengan kiri ku dan menariknya kedepan, mengisyaratkan bahwa aku untuk berpegangan kepadanya.
Yaa. Lagi lagi perasaan itu muncul,,aku pun belum menyadari apa arti dari perasaan ini..
Sesampainya di kedai kopi,,revan memesan dua cangkir coffe latte sementara itu aku mencari meja kosong yang memang kedai nya cukup ramai pada malam itu.
Sambil menyeruput coffe yang revan pesan aku menceritakan semua kejadian yang aku alami sebulan belakangan ini, karena kami memang sudah hampir satu bulan hilang komunikasi,, revan pun juga menceritakan semua yang terjadi dikantornya.
Tetapi lagi-lagi ada yang beda antara kami,, yapp yapp aku rasain itu van, ada sedikit perubahan di antara kita, entah itu karena canggung atau memang mood kita yang sama-sama sedang tidak bagus.

“van” aku memecah keheningan

“iya”

“kamu kemana sih selama ini,, gapernah hubungin aku,, tiba-tiba ilang begitu aja”

“aku sibuk sya,,maaf ya,aku juga banyak pikiran” sorot matanya meyakinkan aku bahwa memang ia sibuk dengan pekerjaannya

“hahhahaha sibuk mikirin yang lain yaa” jawabku beriringan dengan gelak tawa yang ada diantara kami

“engga kok, namanya manusia itu ya hidup penuh pikiran,, gatau deh padahal mikirin apa,, hahahaha”

“oh,, kirain uda lupa kali sama aku,abis tiba tiba muncu tiba tiba ilang mulu sihh” sembari mengaduk secangkir coffe latte di atas meja kami

“hmmm kaya lampu kuning dong” jawab revan setengah tertawa
“oh,, iya bener, kadang muncul kadang engga ya van,”

“hhaha, iya kadang kemerah,, kadang juga ke ijo,weeeee”

“yaaahh, banyak dong kl gituu,, trus aku yang merah atau yang ijo kalo gitu?”

“hmm, aku juga gatau,karena kita ga selalu terus berada di persimpangan traffic light, sya” jawabnya sembari menggenggam tangan ku

“tapi sampai saat ini aku masih ada ditengah perempatan jalan loh van”

Revan tak mengucapkan apapun hanya sorot matanya saja yang jelas berbicara kepadaku.. ketika kami lihat jam, waktu menunjukkan tepat pukul 21.15 dan kami meninggalkan kedai kopi tersebut.
Hempasan angin yang menerpa tubuh kami serasa begitu dingin, meski tubuh kami telah dibalut jaket. Lagi,,revan menarik tanganku, kali ini aku memeluk tubuhnya dari belakang,, dan kini aku tau perasaan yang sedari tadi muncul menghinggapi ku,,

“kamu jangan pergi lagi ya van” bisikku

“...” revan hanya menggenggam erat tanganku sembari melajukan motornya.

Sesampainya dirumah,, aku melangkah turun dari motor revan

“makasih yaaa revaaan J

“aku makasih juga ya sya,, ingett ya kamu harus lulus semester ini sya,,semangat yaa” tutur revan sembari mengusap kepala ku

“siappp bapak revann,, tapi kamu jangan ilang ilangan lagi yaaaa”

“hahaha, jelekkk” setengah memelukku “udah gih masukk, uda malem”

“aku masih mau liat kamuuu mihihihi :P .. yaudah aku masuk yaa, take care revankuu”

“iya risyaaa”



Sesungguhnya skenario Tuhan ini hanya dapat kujalani sampai pada suatu hari nanti aku akan menemukan jawaban dari apa yang telah kami lalui bersama tanpa sebuah komitmen,,

                                                                                                                       Ciganjur, 6 Juli 2013 (23.08)