sebuah catatan kehidupan

catatan seorang gadis pecinta katak

Senin, 24 Desember 2012

DIA SEBUT INI PERMULAAN....




Tulit tulittt tulitt.
Dering ponsel ku berbunyiii,,  dan ketika ku buka

Nomor tak dikenal : “ini risya yaaa”

Segera ku balas message dari nyaa
“ iyaaa”

Dia:  “gw temennya karin”
Risya : “ revan yaaaa?”

Hari itu pun kami berbalas chat demi chat..
Perkenalan kami bisa dibilang cukup singkat dan padat, hahahaha  selang beberapa hari kami pun merancang sebuah  pertemuan.  Dan di hari pertemuan  kami, kami memutuskan untuk menonton sebuah film di sebuah pusat perbelanjaan.

“gw tunggu di depan terminal ya van, nanti lu jemput gw disitu aja, oke?”

“oke sya, nanti kalau lu udah berangkat lu chat gw ya”

“gw berangkat van”

sessampai di terminal,, pfftttt mana revan?? aku celingukan nunggu revan,, upsss aku kan belum tau yaa revan yang manaaa..

“van gw uda sampe nih, lu dmn?”

5 menit ga ada balesannn,, oh God.. di telpon ga diangkat.. (T_T)
Hampir mencapai titik jenuh tiba-tibaa. Tulit tulitt tulittt

Revan : “gw uda sampe nii,, lu dmn?”

Risya: “gw di deket tukang ojek van,, lu dmn deh?”

Revan :“yahh, kayanya gw kelewatan dehhh,  gw pake kemeja ijoo, lu liat gw ga??”

Risya: “bentar-bentar yaaa, gw cari” dannn. I find himm..  “iya iya i see you”

Inilah awal ku berjumpa dengan Revan.. “haii” sedikit kaku memang, namun segera ku berikan senyuman terbaik yang aku punya.

“nih pake” revan menyodorkan helm nya. Aku pun segera memakai dan menaiki motornya.

“kemana nih kita?” tanyanya

“*piiiipp* (sensor lokasi)” jawabku

Segera motor Revan melaju dengan kecepatan lumayan tinggi, dan dengan sekejap kami sampai di lokasi yang kami tuju.
Dalam perjalanan ku menuju bioskop kami memulai perbincangan singkat yaaa bisa dibilang basa-basiii permulaan seorang anak muda yang baru bertemu. Hahaha
Sesampainya di bioskop, kebiasaannku adalah tidak bisa menentukan film yang akan aku simak dengan cepat, kurang lebih 15 menit akhirnya kami memutuskan untuk menyimak sebuah fim “malaikat-malaikat”
Dari percakapan yang kami buat,  aku menebak Revan itu orangnya kaku, simple, memiliki perencanaan di setiap kkegiatan yang ia miliki, dan pastinya Dia bisa memperlakukan wanita seperti yang wanita inginkan
.
Selama pemutaran film di dalam sanaaa, aku ga begitu paham dengan alur ceritanyaaa dan sesungguhnya aku ga begitu suka dengan ceritanyaa. Tapi karena Revan, aku tetap menikmati film nya sampai selesai. Setelah menonton  film kami makan di sebuah food court. Dan kemudian Revan mengantarkanku pulang.

Singkat memang perjumpaan aku dan Dia, tetapi memangg aku sedikit menaruh hati kepadanya..

Ohh God.!!! Salahh syaaa salahh, gaboleh syaaa.. lu kecepetan syaaa.

Perjumpaan kami yang kedua cukup sangat singkatttt sekalii, dan dia sepertinya mengetahui perasaanku.
Sampai di suatu pagi di hari kelulusanku. Muncul dii timeline ku

Revann mengupdate statusnya “ belum bisa untuk memulai lagi”

Seketika rasa bahagia di hari pengumuman kelulusanku ini menjadi awan mendung sehitam hitamnyaaaaa,, petir yang bersaut-sautan cetarrrr membahanaaaa. Hahhaa dan hujan akan turun di pelupuk mata rasanyaaaa. Entah kenapa aku merasa kehilangann yang sangatt besarrr,  padahal kami memang baru beberapa saat bertemu..

beberapa hari kemudian
 kami kembali berjalan bersama untuk menonton sebuah film di tempat yang sama.. namun hari ini ku rasakan hal yang berbeda, mungkin karena kata-kata Revan di timeline ku waktu itu..  kali ini ku merasakan canggung ketika bertemu dengannya, meski Dia masih bersikap seperti biasanyaa, dan memberikan senyuman khas nyaa.
Aku hanya dapat membalasnya dengan senyuman ,kemudian  dan Revan langsung menarik gas di tangannya hingga motor kami pun melaju..
Di tengah pikiranku yang tidak jelas arahnyaaaa. Ditambah kemacetan, penuhnya parkiran mall, dan ramainya orang di dalam mall tersebut membuat ku kesal sebenarnya,, and Die.!!!!!
Tiket habis terjuall, ya Allah cobaan apalagi yang kau berikann, betapa lengkapnya hari iniiii..
Lengkap membuat mood ku menjadi lebih burukk.. (T_T)

Karena tanpa arah Revan mengajakku ke sebuah taman,, taman kecil lengkap dengan danau di dalamnya.  Beberapa detik sesampainya kami disana kami hanya terpaku berdiri tidak tau apa yang akan kami lakukan, aku pun juga bingung.. kemudian aku hanya duduk di pinggir danau tersebut sambil memandang jauh lepas dengan tatapan kosong.
Suara Revan memecahkan lamunan kami,, dan kemudian ia memulai percakapan kami saat itu,, membahas kata kata nya beberapa hari yang lalu,, membahas mengenai kehidupannya,, mengenai kehidupanku,, mengenai masa depan yang harus dicapai oleh diri ku dan dirinya.
Di perbincangan kami, aku mendapatkan banyaaaaaak sekali hal yang harus ku perbaiki .. aku belajar banyak tentang arti hidup sesungguhnya.. mengenai arah hidup setiap orang..  

dannn...
Aku merasa beruntung bertemu dengan Dia.. Revan yang ku kenal..
Setelah dari pertemuanku dengannya di taman itu, kami pun menjadi sahabat,  Revan mengajarkanku banyak hal..  dan aku bahagia menemukan sosok Revan di kehidupan ku.. dan hanya dengan Revan aku bisa menceritakan semua kehidupanku..
MAKA ia  sering menyebutnya perjumpaan kami saat itu  merupakan sebuah permulaan... permulaan  menjadi seorang sahabat (^^.)


Kalimat yang ku ingat saat itu adalah...

“Bedanya manusia dengan Robot adalah kita yang harus memprogram apa yang kita inginkan, sedangkan robot tidak dapat membuat program sendiri melainkan penciptanya yang membuatkan program,” (Revan, 2012)




                                                                                                                     Ciganjur, 24 Desember 2012


#cerita ini berawal dari kisah hidup temen gw#