Tulit tulittt tulitt.
Dering ponsel ku berbunyiii,, dan ketika ku buka
Nomor tak dikenal : “ini risya yaaa”
Segera ku balas message dari nyaa
“ iyaaa”
Dia: “gw temennya
karin”
Risya : “ revan yaaaa?”
Hari itu pun kami berbalas chat demi chat..
Perkenalan kami bisa dibilang cukup singkat dan padat,
hahahaha selang beberapa hari kami pun
merancang sebuah pertemuan. Dan di hari pertemuan kami, kami memutuskan untuk menonton sebuah
film di sebuah pusat perbelanjaan.
“gw tunggu di depan terminal ya van, nanti lu jemput gw disitu aja, oke?”
“oke sya, nanti kalau lu udah berangkat lu chat gw ya”
“gw berangkat van”
sessampai di terminal,, pfftttt mana revan?? aku celingukan
nunggu revan,, upsss aku kan belum tau yaa revan yang manaaa..
“van gw uda sampe nih, lu dmn?”
5 menit ga ada balesannn,, oh God.. di telpon ga diangkat..
(T_T)
Hampir mencapai titik jenuh tiba-tibaa. Tulit tulitt tulittt
Revan : “gw uda sampe nii,, lu dmn?”
Risya: “gw di deket tukang ojek van,, lu dmn deh?”
Revan :“yahh, kayanya gw kelewatan dehhh, gw pake kemeja ijoo, lu liat gw ga??”
Risya: “bentar-bentar yaaa, gw cari” dannn. I find
himm.. “iya iya i see you”
Inilah awal ku berjumpa dengan Revan.. “haii” sedikit kaku
memang, namun segera ku berikan senyuman terbaik yang aku punya.
“nih pake” revan menyodorkan helm nya. Aku pun segera
memakai dan menaiki motornya.
“kemana nih kita?” tanyanya
“*piiiipp* (sensor lokasi)” jawabku
Segera motor Revan melaju dengan kecepatan lumayan tinggi,
dan dengan sekejap kami sampai di lokasi yang kami tuju.
Dalam perjalanan ku menuju bioskop kami memulai perbincangan
singkat yaaa bisa dibilang basa-basiii permulaan seorang anak muda yang baru
bertemu. Hahaha
Sesampainya di bioskop, kebiasaannku adalah tidak bisa
menentukan film yang akan aku simak dengan cepat, kurang lebih 15 menit
akhirnya kami memutuskan untuk menyimak sebuah fim “malaikat-malaikat”
Dari percakapan yang kami buat, aku menebak Revan itu orangnya kaku, simple,
memiliki perencanaan di setiap kkegiatan yang ia miliki, dan pastinya Dia bisa
memperlakukan wanita seperti yang wanita inginkan
.
Selama pemutaran film di dalam sanaaa, aku ga begitu paham
dengan alur ceritanyaaa dan sesungguhnya aku ga begitu suka dengan ceritanyaa. Tapi
karena Revan, aku tetap menikmati film nya sampai selesai. Setelah menonton film kami makan di sebuah food court. Dan kemudian
Revan mengantarkanku pulang.
Singkat memang perjumpaan aku dan Dia, tetapi memangg aku
sedikit menaruh hati kepadanya..
Ohh God.!!! Salahh syaaa salahh, gaboleh syaaa.. lu
kecepetan syaaa.
Perjumpaan kami yang kedua cukup sangat singkatttt sekalii,
dan dia sepertinya mengetahui perasaanku.
Sampai di suatu pagi di hari kelulusanku. Muncul dii
timeline ku
Revann mengupdate statusnya “ belum bisa untuk memulai lagi”
Seketika rasa bahagia di hari pengumuman kelulusanku ini
menjadi awan mendung sehitam hitamnyaaaaa,, petir yang bersaut-sautan cetarrrr
membahanaaaa. Hahhaa dan hujan akan turun di pelupuk mata rasanyaaaa. Entah kenapa
aku merasa kehilangann yang sangatt besarrr,
padahal kami memang baru beberapa saat bertemu..
beberapa hari kemudian
kami kembali berjalan
bersama untuk menonton sebuah film di tempat yang sama.. namun hari ini ku
rasakan hal yang berbeda, mungkin karena kata-kata Revan di timeline ku waktu
itu.. kali ini ku merasakan canggung
ketika bertemu dengannya, meski Dia masih bersikap seperti biasanyaa, dan
memberikan senyuman khas nyaa.
Aku hanya dapat membalasnya dengan senyuman ,kemudian dan Revan langsung menarik gas di tangannya
hingga motor kami pun melaju..
Di tengah pikiranku yang tidak jelas arahnyaaaa. Ditambah kemacetan,
penuhnya parkiran mall, dan ramainya orang di dalam mall tersebut membuat ku
kesal sebenarnya,, and Die.!!!!!
Tiket habis terjuall, ya Allah cobaan apalagi yang kau
berikann, betapa lengkapnya hari iniiii..
Lengkap membuat mood ku menjadi lebih burukk.. (T_T)
Karena tanpa arah Revan mengajakku ke sebuah taman,, taman
kecil lengkap dengan danau di dalamnya. Beberapa
detik sesampainya kami disana kami hanya terpaku berdiri tidak tau apa yang
akan kami lakukan, aku pun juga bingung.. kemudian aku hanya duduk di pinggir
danau tersebut sambil memandang jauh lepas dengan tatapan kosong.
Suara Revan memecahkan lamunan kami,, dan kemudian ia
memulai percakapan kami saat itu,, membahas kata kata nya beberapa hari yang
lalu,, membahas mengenai kehidupannya,, mengenai kehidupanku,, mengenai masa
depan yang harus dicapai oleh diri ku dan dirinya.
Di perbincangan kami, aku mendapatkan banyaaaaaak sekali hal
yang harus ku perbaiki .. aku belajar banyak tentang arti hidup sesungguhnya..
mengenai arah hidup setiap orang..
dannn...
Aku merasa beruntung bertemu dengan Dia.. Revan yang ku
kenal..
Setelah dari pertemuanku dengannya di taman itu, kami pun menjadi
sahabat, Revan mengajarkanku banyak
hal.. dan aku bahagia menemukan sosok
Revan di kehidupan ku.. dan hanya dengan Revan aku bisa menceritakan semua
kehidupanku..
MAKA ia sering
menyebutnya perjumpaan kami saat itu merupakan sebuah permulaan... permulaan menjadi seorang sahabat (^^.)
Kalimat yang ku ingat saat itu adalah...
“Bedanya manusia dengan Robot adalah kita yang harus memprogram
apa yang kita inginkan, sedangkan robot tidak dapat membuat program sendiri
melainkan penciptanya yang membuatkan program,” (Revan, 2012)
Ciganjur,
24 Desember 2012
#cerita ini berawal dari kisah hidup temen gw#
#cerita ini berawal dari kisah hidup temen gw#